IndonesiaDiscover –
Jetour Indonesia baru saja mengenalkan duo SUV di Gaikindo Indonesia International Motor Show 2024. Salah satu model yang menarik perhatian adalah Dashing, dengan format tempat duduk lima penumpang. Mereka hanya pajang dan memamerkan, belum ada harga resmi. Namun pengunjung sudah bisa memesan unit. OTO Media Group pun ikut sedikit mencicipi di area test drive tersedia. Ada sedikit rasa lumayan familier. Mari berkenalan lebih dekat.
Dashing menggunakan mesin 1,5 liter turbocharged. Kalau berdasar data brosur dari Jetour, ia sanggup melontarkan tenaga 156 Hp dari 5.500 rpm. Kemudian dorongan torsi puncak tembus 230 Nm sejak 1.750 hingga 4.000 rpm. Penyaluran tenaga ke roda depan menggunakan transmisi enam percepatan kopling ganda (DCT). Nah, ada dua tipe yang bakal disediakan di sini. Ada Prime dan Signature.
Sebagai tipe tertinggi, Signature memiliki tiga mode: Eco, Comfort dan Sport. Namun sayangnya untuk mengatur gaya berkendara harus diakses melalui head unit. Bukan menggunakan tombol switch di lingkar kemudi. Mulanya gunakan Normal. Respons tenaga sangat terasa mengalir di roda. Begitu juga saat beralih ke Sport. Dorongan instan begitu kentara. Namun karena keterbatasan lahan, tidak bisa melihat potensi mobil lebih jauh.
Karakter mesin dan transmisi agak mirip dengan Chery Omoda 5 GT. Maklum, mereka masih saudara kandung dari Tiongkok sana. Bahkan ketika Anda berada di mode Sport, buncahan daya terasa sangat berlebihan. Ini menjadi kabar baik bagi pecinta SUV yang bisa dipacu kencang.
Lalu bicara handling Jetour Dashing. Ia menggunakan suspensi depan tipe MacPherson Strut dan penyangga roda belakang Multi-Link. Konon katanya produk ini masih bawaan dari Cina yang belum disesuaikan dengan karakter pasar Indonesia. Jadi bantingan pegas sangat keras. Walaupun bawa penumpang di baris kedua, masih terasa sangat kaku. Pengembalian pegas tidak luwes. Menurut perusahaan, kelak bakal dikalibrasi ulang tatkala siap dijual ke khalayak. Lantas bagaimana kadar presisi kemudinya?
Ya seperti mobil Cina kebanyakan. Sistem EPS tertanam membuat putaran setir sangat terasa ringan. Benefitnya adalah ketika diparkir, begitu memudahkan pengemudi dan bisa bikin lincah. Sedangkan saat melesat kencang perlu dites lebih lanjut. Barangkali bisa lebih baik dari milik Chery Omoda 5 GT.
Terlepas dari aspek teknis dan mekanis, sebetulnya bentuk Jetour Dashing tampak memukau perhatian. Tarikan garis dan sudut-sudut tajam merupakan desain sporty kegemaran masyarakat. Jadi, bila kelak dipasarkan, rancangan seperti ini mudah diterima pasar. Begitu juga ketika memasuki kabin Dashing. Terasa seperti mobil premium. Banyak sentuhan apik dan soft touch menjadi daya tarik tersendiri. Jok dibalut kulit sintetis begitu rapi. Bentuk head unit sambung dengan meter cluster. Ini yang selalu jadi catatan. Setelah mengatur posisi jok, informasi di MID malah terhalang kemudi. Semoga bisa diatur ulang agar pas ketika dilihat.
Fitur kelengkapan lain berupa Cruise Control, Lateral Collision Warning System (LCW), Blind Spot Detection (BSD), Lane Change Warning (LCW), Rear Collision Warning (RCW), 360 Visual Parking Assist. Sedangkan perangkat keamanan standar berupa ABS, EBD, EBA, TCS, ESC, HHC, HDC dan RMI. Menurut informasi dari Jetour, harga estimasi antara Rp300 juta hingga Rp400 jutaan. Nantikan kabar terbarunya di OTO.com. (ALX/TOM)
Baca juga: Kenali Detail Kelengkapan Tiap Tipe Hyundai STARGAZER, Bintang Mobil Keluarga