Ekonomi & Bisnis Medcoenergi Manfaatkan Energi Surya di Operasi Hulu Migas

Medcoenergi Manfaatkan Energi Surya di Operasi Hulu Migas

13
0
Medcoenergi Manfaatkan Energi Surya di Operasi Hulu Migas
Anjungan lepas pantai MedcoEnergi dilengkapi dengan surya.(Dok.Medco)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengadopsi panel surya sebagai sumber energi bersih di area operasinya sebagai upaya mengurangi emisi karbon, sekaligus memanfaatkan potensi energi matahari yang besar di Indonesia.

“Dengan demikian, MedcoEnergi secara bertahap telah mengintegrasikan solusi terbarukan ke dalam praktik operasional, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim,” kata Direktur Chief Operating Officer MedcoEnergi Ronald Gunawan, di Jakarta, dalam keterangannya Senin (22/7).

MedcoEnergi sebelumnya telah menjalankan operasi dengan mengandalkan energi konvensional, bahan bakar gas dan diesel. Guna mengurangi penggunaan energi tersebut, perusahaan mengadopsi teknologi energi bersih sebagai solusi dalam aktivitas operasi.

Baca juga : Investasi di Sektor Gas Bumi Butuh Strategi Jitu

Perusahaan juga telah memasang sejumlah sistem panel surya guna memenuhi kebutuhan energi listrik bagi operasional. Dari fasilitas di onshore (darat) hingga instalasi offshore (lepas pantai), panel surya telah menjadi bagian integral dari infrastruktur MedcoEnergi.

Pada fasilitas onshore. panel surya dipasang di lapangan terbuka guna mengoptimalkan penyerapan sinar matahari, serta pada sistem penerangan jalan di area operasi. Sementara, di offshore,instalasi panel surya di anjungan lepas pantai menjadi pilihan utama. Di shorebase, panel surya juga dipasang di atas atap untuk memanfaatkan ruang yang ada.

Ronald mengungkapkan hingga akhir 2023, pemasangan panel surya telah dilakukan di 18 lokasi operasi hulu migas di fasilitas onshore maupun offshore dengan total kapasitas sebesar 422 kWp.

Baca juga : Medco E&P Raih Penghargaan TKDN Tertinggi 2023 dari SKK Migas

“Pemanfaatan tersebut tidak hanya berhasil mengurangi emisi GRK sebanyak 1.597 ton CO2e per tahun, namun juga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,” kata dia.

Menurut Ronald, langkah menuju penggunaan energi surya tidak hanya menciptakan manfaat bagi lingkungan, namun juga manfaat ekonomi bagi perusahaan. Dengan mengurangi biaya operasional jangka panjang melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya secara lebih efisien.

Selain itu, kata dia lagi, langkah ini juga dapat memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan yang semakin menuntut tindak nyata dalam pengurangan dampak terhadap perubahan iklim.

Baca juga : MedcoEnergi Terbitkan Obligasi Global Senilai US$500 Juta

“Dengan demikian, langkah ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi, namun juga menciptakan reputasi yang lebih baik di tengah tuntutan global dalam mengurangi emisi GRK,” kata Ronald.

Ronald mengatakan MedcoEnergi memiliki rencana untuk memperluas penggunaan energi surya di masa depan. Perusahaan terus mengevaluasi kemungkinan pemasangan panel surya di area operasi hulu migasnya yang lain.

“Guna mengurangi emisi GRK, MedcoEnergi melalui seluruh anak usaha hulu migasnya di berbagai daerah operasi, telah berinisiatif untuk mengalihkan pembakaran stasioner menjadi tenaga listrik dari jaringan PLN dan sumber energi terbarukan, seperti pemanfaatan panel surya,” kata dia.

Baca juga : Wartawan (Juga) Bisa Menjadi Kreator Konten

Hingga 2023, MedcoEnergi berhasil mengurangi lebih dari 26.000 ton CO2 per tahun di berbagai wilayah operasinya. Hal ini dicapai melalui pemanfaatan panel surya dengan kapasitas total 422 kWp, serta pengalihan ke tenaga listrik dari jaringan PLN sebesar 487,5 kW.

Berbagai inisiatif ini merupakan aksi nyata dalam rangka implementasi Strategi Perubahan Iklim dan Transisi Energi MedcoEnergi yang dijalankan sejak 2021 sebagai bagian dari Peta Jalan Keberlanjutan perusahaan yang digagas sejak 2017. Aspirasi MedcoEnergi melalui strategi ini adalah mencapai Net Zero Emission cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan cakupan 3 pada 2060. (Ant/N-2)

 

Tinggalkan Balasan