Pariwisata Kemenparekraf Dukung “Dieng Caldera Race 2024” Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Buka Lapangan...

Kemenparekraf Dukung “Dieng Caldera Race 2024” Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

32
0

SIARAN
PERS

KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Kemenparekraf Dukung “Dieng Caldera Race
2024” Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

Jakarta, 27 Mei 2024 – Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB)
mendukung pelaksanaan event sports tourism “Dieng Caldera Race 2024”
yang akan berlangsung pada 8 hingga 9 Juni 2024 di Dieng, Jawa Tengah.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno”, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf)
Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Dieng Caldera Race 2024 merupakan event
sports tourism yang menggabungkan pemandangan alam kawasan dataran tinggi Dieng
yang sangat luar biasa dengan rute menantang sesuai standar internasional, yang
akan memberikan pengalaman luar biasa bagi pelari gunung.

“Dieng Caldera Race ini adalah event
sports tourism dengan rute yang menantang dan selalu disambut dengan antusiasme
yang tinggi oleh berbagai pihak,” kata Menparekraf Sandiaga dalam
“The Weekly Brief with Sandi Uno”, Senin (27/5/2024). 

Kegiatan ini dipastikan akan turut
menggerakkan pariwisata dan roda ekonomi di Dieng yang merupakan salah satu
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

 

“Saya mengucapkan terima kasih ke Badan
Otorita dan DeTrac yang telah berkolaborasi untuk mendorong orang event ini.
Trail run di Indonesia bisa menjadi episentrum karena trek-treknya luar
biasa,” kata Menparekraf Sandiaga.

Pada penyelenggaraan Dieng Caldera Race 2024
akan turut mengundang perwakilan dari UTMB (Ultra du Mont Blanc) untuk
mempersiapkan event internasional by UTMB pada tahun 2025.

Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin,
mengatakan event ini menargetkan peserta sebanyak 1.000 orang dan saat ini
sudah terdaftar 900 peserta dari 22 provinsi di Indonesia. Terdapat empat
kategori dalam event ini yakni 10 KM dengan elevation gain 495 meter, 21 KM
dengan eleveation gain 1.185 meter, 42 KM dengan eleveation gain 2.630 meter,
dan ultimate 75 KM dengan eleveation gain 4.850 meter.

“Kalau dulu Dieng dikenal dengan
culture-nya dengan teman-teman mengembangkan Dieng Culture Festival, tapi dalam
tiga tahun ini kita harapkan sports tourism juga bisa menjadi salah satu
strategi mengampanyekan keindahan dari Dieng,” ujar Agustin.

Lebih dari itu, Dieng Caldera Race 2024
diharapkan Agustin dapat mendukung pengembangan DPSP Borobudur yakni
terciptanya penyebaran wisatawan ke berbagai daerah penyangga Borobudur
termasuk Dieng.

“Bagaimana wisatawan bisa menyebar ke
KSPN-KSPN di sekitarnya salah satunya KSPN Dieng,” kata Agustin.

Event Director Dieng Caldera Race, Yulius
Tjendrawan, mengatakan ada tiga hal penting yang diharapkan bisa menjadi
capaian dari pelaksanaan Dieng Caldera Race 2024. Pertama adalah bagaimana
Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa juga dapat
menggelar kegiatan trail run bertaraf internasional ke depannya.

“Indonesia sebagai negara besar tidak
boleh kalah dengan negara lain terutama tetangga-tetangga kita. Bicara trail
run, posisi kita kalah dengan Thailand dan Malaysia yang sudah punya gelaran
internasional by UTMB. Karenanya kita akan kejar,” ujar Yulius.

Kemudian adalah bagaimana event ini dapat
memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. “Secara teori ekonomi, kita
harapkan multiplier effect dari event ini bisa mencapai Rp27 miliar,” kata
Yulius.

Selain itu juga, event ini menjadi sarana
transfer ilmu kepada komunitas juga masyarakat dalam mengelola satu kegiatan.

“Kita berharap tentu selalu banyak
komunitas yang akan juga terangkat, bisa merasakan dampaknya baik itu komunitas
lokal atau pokdarwis tentang pengelolaan event sehingga nantinya mereka bisa
jadi EO (event organizer) yang juga mumpuni di daerahnya untuk menyelenggarakan
event nasional atau bahkan internasional,” kata Yulius.

Sementara Atlet Lari Trail Indonesia yang
juga founder Detrac, Fandhi Achmad, mengatakan event ini dapat menjadi
persiapan bagi para atlet trail run Indonesia untuk dapat bersaing di
event-event UTMB.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut,
Marketing Communication Manager National Geographic Indonesia, Agung Wibawanto.

 

I
Gusti Ayu Dewi Hendriyani

Kepala
Biro Komunikasi

Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

 

Untuk
informasi terkini terkait Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kunjungi

https://kemenparekraf.go.id/berita

Tinggalkan Balasan