Pariwisata Sari Ater Bangun Cable Car Perkuat Daya Tarik Wisatawan

Sari Ater Bangun Cable Car Perkuat Daya Tarik Wisatawan

12
0

SIARAN PERS 

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 

Sari Ater Bangun Cable Car Perkuat Daya Tarik Wisatawan 

Jakarta, 13 Mei 2024 – Sari Ater, salah satu destinasi favorit wisata di Subang, Jawa Barat, berencana melakukan pengembangan dengan menghadirkan cable car yang akan menghubungkan kawasan pariwisata air panas Sari Ater dengan destinasi lainnya seperti Tangkuban Perahu, Orchid Forest, Maribaya, hingga Lembang. 

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Dalam The Weekly Brief With Sandi Uno”, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2024).

Untuk tahap pertama, rencana kerja sama antara Sari Ater dengan POMA, perusahaan cable car dari Prancis ini akan membangun lintasan di dalam kawasan tempat pemandian air panas Sari Ater. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi rencana ini yang diharapkan akan dapat memperkuat daya tarik wisata di Jawa Barat. 

“Saya mengucapkan selamat karena (rencana) ini sudah lama ditunggu dan ini merupakan kabar yang sangat baik,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Rencana kerja sama investasi ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan mendukung tercapainya target penciptaan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di sektor Parekraf di tahun 2024.   

Direktur Operasional PT. Sari Ater, Herrie Hermanie Soewarma, mengatakan proyek ini merupakan bagian dari rencana pengembangan kawasan di Sari Ater seluas 100 hektare dari rencana 400 hektare. 

Di mana nantinya di dalam kawasan akan dibangun banyak sekali atraksi dan juga sarana pariwisata termasuk resort sehingga dapat mendukung kegiatan pariwisata yang lebih luas seperti kegiatan MICE. Seluruh sarana dan prasarana ini akan menjadikan Sari Ater sebagai “The First Resort Cable Car in Indonesia”. 

“Kami juga akan membangun golf court, yang juga akan ditunjang dengan properti di sekitarnya,” ujar Herrie. 

Sementara Direktur PT Sari Ater & Direktur Utama PT Sari Bumi Mas, Supriyanto, optimistis rencana ini akan dapat meningkatkan daya tarik tidak hanya di Sari Ater tapi juga kawasan Subang dan sekitarnya. 

Ia berharap rencana kerja sama yang akan ditandai dengan penandatanganan MoU antara Sari Ater dan POMA di ajang International Tourism Investment Forum (ITIF) pada 5-6 Juni 2024 di Jakarta dapat berjalan dengan baik. 

“Tujuan utama dari menghadirkan dan membangun cable car ini untuk mengubah kawasan wisata Sari Ater dan Tangkuban Perahu ini menjadi kawasan internasional, sehingga dengan sendirinya bisa menarik tamu-tamu atau wisatawan termasuk juga investor,” kata Supriyanto. 

Representatif POMA, Panca R Sarungu, mengatakan untuk pembangunan tahap pertama rencananya akan membutuhkan investasi antara Rp250 miliar hingga Rp300 miliar. 

“Di fase pertama, kita akan membangun yang pendek dulu di dalam kawasan. Pengembangan ke depannya (cable car) akan menyambung sampai ke Tangkuban Perahu itu bisa 5 kilometer,” kata Panca.

Ia optimistis rencana kerja sama ini akan menarik minat investor karena selain rencana pengembangan yang matang, Sari Ater, yang merupakan salah satu destinasi yang kaya akan potensi. 

“Sudah ada 1,7 juta kunjungan wisatawan dalam satu tahun,” ujar Panca. 

Ia memastikan kehadiran cable car nantinya akan memperkuat daya tarik karena teknologi yang dihadirkan POMA adalah yang terbaik.

“Ini memang sangat disayangkan kita (masih) di belakangnya Vietnam. Kalau di Vietnam sudah punya tiga (cable car) dan resortnya sampai yang punya kamar seribu,” kata Panca.

Representatif POMA lainnya, Sapta Nirwandar, beraharap rencana ini sudah dapat berjalan di bulan Oktober mendatang. 

“Kita tahu Sari Ater adalah tempat yang sangat indah dan nyaman. Apalagi daya tarik dari thermal (air panas) saat ini sedang menjadi tren di negara-negara Eropa,” ujar Sapta. 

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa, berharap penandatanganan MoU di dalam kesempatan ITIF nantinya akan dapat dengan mudah menarik investor.  

“Kita akan perkenalkan di ITIF sehingga bisa kita langsung tawarkan ke investor yang hadir,” ujar Rizki. 

I Gusti Ayu Dewi Hendriyani

Kepala Biro Komunikasi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Tinggalkan Balasan