IndonesiaDiscover, Indonesia – Pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique tak terima timnya disebut “gagal” setelah tersingkir dari babak semifinal Liga Champions. Enrique sendiri sudah tak mau membahas soal itu.
PSG tersingkir dari Liga Champions setelah dikalahkan Borussia Dortmund secara aggregat 0-2 di babak semifinal.
Pada konferensi pers jelang laga lawan Toulouse (13/5/24), pelatih Spanyol itu tampak frustrasi ketika ditanya apakah dia menganggap tersingkirnya PSG di semifinal Liga Champions melawan Borussia Dortmund sebagai sebuah “kegagalan”.
![Luis Enrique Tak Terima PSG Disebut Gagal di Liga Champions 1 Luis Enrique Kami Tak Pantas Kalah di Leg Pertama Lawan Barcelona (Onefootball)](https://indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2024/05/Luis-Enrique-Kami-Tak-Pantas-Kalah-di-Leg-Pertama-Lawan-Barcelona-Onefootball.jpg)
“Saya berasumsi pertanyaannya diterjemahkan dengan benar karena penerjemahnya berkualitas,” ucap Enrique seperti dilansir Football5Star dari GFFN.
“Apakah kata kegagalan digunakan? Saya akan mencoba bersikap sopan: berapa banyak tim yang bermain di Liga Champions? Saya bertanya kepada Anda.
“Anda tidak tahu berapa banyak? Mungkin kegagalannya adalah bukan mempelajari berapa banyak tim yang ada.
“Mari kita lanjutkan ke pertanyaan berikutnya dan kita akan terhindar dari masalah. Kami memiliki harapan besar terhadap potensi lolos ke final Liga Champions ini.”
Luis Enrique: Lawan Dortmund Tak Mencerminkan Kemampuan Kami
![Luis Enrique Tak Terima PSG Disebut Gagal di Liga Champions 2 Luis Enrique Berharap Tak Bertemu Barcelona Lagi (2)](https://indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2024/05/Luis-Enrique-Berharap-Tak-Bertemu-Barcelona-Lagi-2.jpg)
Enrique menegaskan bahwa dua pertandingan lawan Dortmund di semifinal sama sekali tak mencerminkan kemampuan PSG.
“Kami menderita dari dua pertandingan ini, kami pikir itu tidak mencerminkan kemampuan kami. Kami sudah menantikan pesta besok, tapi ini merupakan pukulan berat bagi semua orang,” ujar eks pelatih Barcelona itu.
“Pada akhirnya, yang tersisa adalah perasaan bahwa kami memberikan 100% meski hasilnya tidak maksimal. Kami sedang membalik halaman.”