
Megawati memberikan semangat serta motivasi kepada para kader yang duduk sebagai kepala daerah. Menurutnya, di tengah berbagai tekanan serta intimidasi yang terjadi, semangat tidak boleh turun. Sebaliknya, kerja keras harus semakin dilaksanakan.
Dalam konteks itu, kata Megawati, seluruh kader partai khususnya para kepala daerah memiliki sejumlah syarat kualitas yang harus diperkuat. “Pertama adalah kedisiplinan,” kata Megawati.
Kedisiplinan, lanjut Megawati, mencakup berbagai dimensi, seperti disiplin organisasi hingga disiplin dalam bertindak dalam konteks hukum. Sebab potensi sektor hukum bisa dieksploitasi dan akan menjadi lubang yang rentan terhadap intimidasi.
Kualifikasi yang kedua, kata Megawati, adalah soal kejujuran yang dimensinya sangat luas. Menurut Megawati, kejujuran sangat diperlukan dalam konteks berorganisasi.
Ia mencontohkan, jika partai menginstruksikan sebuah program kerja tertentu, lalu kader berbohong dengan mengaku sudah melaksanakan, tetapi sebenarnya dilakukan dengan setengah hati.
“Jadi kedua, tidak bohong. Bagi saya, kalau kita berkomitmen die hard, ya harus die hard beneran. Kalau bohong, lebih baik tidak usah. Daripada nanti sudah jadi (pejabat) tapi nanti berbohong, lebih baik satu wilayah itu kosong (dari kader yang duduk sebagai kepala daerah),” beber Megawati.
Kualitas ketiga, lanjut Megawati, komitmen untuk semakin rajin turun ke bawah dan bekerja di tengah rakyat.
“Turun ke bawah dan jadilah solusi atas masalah rakyat. Dalami masalah rakyat dan bantu rakyat untuk mencari solusinya. Jadi pesan saya terus dan selalu turun ke bawah kepada rakyat. Rakyat harus kita bantu dan lindungi,” pungkas Megawati.
Rapat koordinasi itu dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto.
Kepala daerah yang hadir yakni para bupati/wakil bupati, wali kota/wakil walikota, dan gubernur/wakil gubernur dari seluruh Indonesia yang baru menjabat satu kali. Peserta rapat itu berjumlah hampir 200 orang.