Nasional Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup dalam Penggunaan Komputer

Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup dalam Penggunaan Komputer

11
0

IndonesiaDiscover –

Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup dalam Penggunaan Komputer
Ilustrasi.(Antara/Rivan Awal Lingga.)

KESEHATAN, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup atau K3LH merupakan aspek yang pertama kali harus menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan, termasuk ketika bekerja dengan komputer. Penelitian telah mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan.

Apa saja yang harus menjadi perhatian apabila bekerja dengan menggunakan komputer? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari buku pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X dengan penulis Hanifah Wijayanti dan Penerbit CV Putra Nugraha.

Gangguan kesehatan

Belum banyak orang yang menyadari dampak yang ditimbulkan dari penggunaan komputer. Masalah yang dimaksud yaitu penyakit penyakit atau cedera yang lama secara terus menerus. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna komputer dapat menderita dari kepala nyeri otot dan nyeri tulang, terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, dan pinggang bagian bawah.

Baca juga: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Cara Pencapaian Keselamatan Kerja

Selain itu, penggunaan komputer dalam waktu lama dan terus menerus bisa menyebabkan gejala penyakit lain seperti kesemutan badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, dan penyakit mata seperti mata merah berair, nyeri, dan bahkan gangguan penglihatan.

Posisi tubuh posisi peralatan komputer, pencahayaan, ruangan dan kondisi lingkungan sangat memengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan saat bekerja dan komputer. Dari sisi keselamatan kerja perlu diperhatikan bahwa komputer yang digunakan dan dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi dapat memicu terjadi risiko tersengat listrik. Untuk itu, pengaturan kabel kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik. Selain itu harus diperhatikan kabel-kabel dari kemungkinan terjadi arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran dan rusaknya peralatan komputer.

Baca juga: Pengertian, Klasifikasi, Penanggulangan, dan Jaminan Kecelakaan Kerja

Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yaitu monitor. Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat tradisi komputer yaitu penyakit katarak. Untuk itu, setiap pengguna komputer harus mengatur waktu bermain komputer. Jika harus bekerja di depan komputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus menerus menatap layar monitor. Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer, Anda perlu memperhatikan faktor faktor lain yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yaitu posisi tubuh, posisi peralatan, pencahayaan, ruangan, dan kondisi lingkungan.

Yang harus diperhatikan

a. Ruang komputer.

1. Ukuran ruang komputer disesuaikan dengan jumlah komputer.

2. Jarak antarmeja komputer hendaknya disesuaikan antara satu dengan yang lain sekitar 1,5 meter ke arah depan dan belakang serta 1 meter ke arah samping.

Baca juga: Pengertian Kesehatan Kerja, Unsur Penunjang, Jaminan Pemeliharaan, dan Hiperkes

3. Pemasangan instalasi listrik tertanam rapi ke lantai atau dinding.

4. Ruangan selalu bersih. Jangan sampai partikel debu masuk ke dalam komputer, khususnya menempel pada chip prosesor. Makin tebal partikel debu makin banyak efek panas tahanan akan diderita prosesor. Akibatnya prosesor akan terbakar.

5. Perlu ada pendingin ruangan (AC) atau minimal kipas angin.

b. Posisi tubuh.

1. Posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung ke layar monitor. Tidak boleh membungkukkan leher karena dapat mengakibatkan sakit kepala. 

Baca juga: Apakah Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup atau K3LH?

2. Atur jarak mata dengan layar monitor agar berada pada jarak 46 sampai 47 cm. Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk relaksasi mata. 

3. Posisi punggung yang benar yaitu tegak, tidak miring ke kanan atau kiri, tidak membungkuk, dan tidak boleh bersandar terlalu miring ke belakang. Posisi punggung yang benar dapat mencegah terjadi sakit pinggang dan punggung.

Baca juga: Langkah-Langkah Merakit Komputer Sendiri

4. Posisi pundak yang benar tidak terlalu ke atas dan tidak terlalu ke bawah. Jika otot-otot kita tegang berarti posisi kita belum benar. Posisi pundak yang salah akan menyebabkan cepat lelah dan nyeri otot.

5. Posisi lengan dan siku yang benar yaitu ketika dapat mengetik dengan menggunakan mouse dengan nyaman. Ketika menggunakan keyboard, posisi tangan kita harus bisa bebas bergerak untuk membentuk sudut 90 derajat.

6. Posisi kaki yang benar harus menyentuh lantai dan siku kaki membentuk tidak kurang dari 90 derajat. Kaki juga harus dapat diluruskan untuk melancarkan aliran darah dan mengurangi kelelahan.

c. Posisi komputer.

1. Usahakan jarak meja dan kursi tidak terlalu jauh sehingga tangan sulit mencapai keyboard dan mouse.

2. Jangan menggunakan meja yang terlalu tinggi karena akan memaksa punggung menjadi sedikit terangkat sehingga dapat mengakibatkan nyeri punggung dan cepat lelah.

3. Apabila memungkinkan gunakan meja komputer dengan posisi mouse dan keyboard yang lebih rendah dari posisi layar monitor. 

4. Atur posisi monitor agar bagian tertinggi dari layar berada pada posisi yang sejajar dengan mata.

Prosedur keselamatan bekerja

Dalam merakit komputer perlu diperhatikan beberapa hal berikut.

1. Bekerjalah di lingkungan kerja yang cocok nyaman serta memiliki ventilasi udara yang baik.

2. Jauhkan benda-benda bersifat cair dan korosif yang berisiko tumpah mengenai komponen-komponen komputer.

3. Meja kerja perakitan yang cukup besar untuk menyimpan beberapa komponen komputer yang akan dirakit serta pada tempat yang mudah dijangkau.

4. Jangan menyentuh langsung komponen elektronik, konektor, atau jalur rangkaian. Oeganglah bagian badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

5. Gunakan gelang antistatis atau sentuhlan permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan listrik statis.

6. Jika memungkinkan, gunakan perangkat UPS (uninterruptible power supply). Alat ini mampu menyimpan arus listrik ketika terputus. 

Pengelolaan limbah

Komponen-komponen komputer beserta alat pendukungnya mengandung beberapa material bahan yang tidak ramah lingkungan. Material berbahaya yang terkandung dalam komponen komputer antara lain plastik, logam tertentu, fiber glass, arsenik, sikon, galium, dan timah. 

Monitor tipe CRT atau cathoda ray tube mengandung kaca, logam, plastik, timah, dan galium. Baterai dengan sistem portabel dapat mengandung timah, kadmium, litium, mangan, dan merkuri. Karena itu proses pembuangan limbah komponen-komponen komputer harus tepat agar tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan. (OL-14)

Tinggalkan Balasan