
IndonesiaDiscover.com – Nama Hartono Bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, tentu tidak asing lagi dalam dunia bisnis Indonesia, terutama dalam industri rokok dan perbankan.
Kekayaan mereka yang besar tidak hanya berasal dari satu sektor bisnis, tetapi dari berbagai bidang yang mereka tekuni dengan penuh komitmen dan visi yang kuat.
Hartono bersaudara merupakan pemilik salah satu rokok favorit di Indonesia, yakni Djarum. Awalnya Djarum hanya sebagai perusahaan kecil di Kudus, Jawa Tengah, namun kini telah menjadi salah satu merek rokok terbesar di Indonesia.
Tak hanya mengukir namanya dalam industri rokok, Hartono bersaudara juga terlibat dalam sektor perbankan.
Melalui investasi di Bank Central Asia (BCA), mereka berhasil memperoleh saham yang signifikan dalam bank tersebut.
Kapitalisasi pasar BCA yang mencapai triliunan rupiah menjadi salah satu sumber kekayaan utama mereka.
Baca Juga: Kisah Hartono Bersaudara, dari Rokok hingga Jadi Pemilik Klub Sepak Bola Terkaya di Italia
Mereka membeli Como 1907 dengan harga 850 ribu Euro atau sekitar 5 miliar, sekaligus melunasi utang klub senilai 150 ribu Euro ketika mengakuisisinya.
Kondisi keuangan klub yang tak sehat membuat harga jual klub tidak terlalu mahal. Djarum Group, melalui SENT Entertainment LTD mengakuisisi mayoritas saham Como 1973.
Dilansir dari Laprovincia di Como, SENT Entertainment LTD merupakan perusahaan berbasis di London yang disokong penuh oleh Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Suwanto. Como 1907 dibeli dalam keadaan kolaps. Manajemen klub sangat bermasalah dan memiliki banyak utang dengan banyak pihak.
“Kita beli enggak sampai Rp 5 miliar. Istilahnya nebus di pegadaian,” kata Mirwan Suwarso, perwakilan Mola TV, salah satu usaha milik Djarum, kepada media Oktober 2019 silam.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara Belum Terkalahkan