Rumusan yang dibuat Al Ghazali tentu saja merupakan prediksi karena kepastian jatuhnya malam Lailatul Qadar merupakan rahasia Ilahi yang tidak ada yang mengetahui kepastiannya. Allah sengaja merahasiakannya supaya umat Islam berlomba-lomba memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan selama bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan rumusan Imam Ghazali, malam Lailatul Qadar tahun ini jatuh pada tanggal 27 Ramadhan karena hari pertama bulan Ramadhan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024 lalu.
Dalam rumusannya di kitab Ihya Ulumudin sebagaimana dikutip dari buku SKIA (Syarat-syarat Kecakapan Ibadah Amaliya) yang dikeluarkan Pondok Pesantren Annuqayah latee Guluk Guluk Sumenep Madura, Al Ghazali dalam rumusannya menyatakan nahwa penentuan malam Lailatul Qadar sangat tergantung dengan hari apa jatuhnya hari pertama bulan Ramadhan.
Berikut rumusan Imam Ghazali terkait malam Lailatul Qadar;
Jika tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, malam Lailatul Qadar akan jatuh pada malam 29 Ramadhan.
Apabila hari pertama Ramadhan jatuh pada pada hari Senin, malam Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.
Apabila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, malam Lailatul Qadar jatuh pada 27 Ramadhan.
Apabila hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam 25 Ramadhan.
Apabila hari pertama Ramadhan jatuh pada malam Sabtu, maka malam Lailatul Wadar jatuh pada malam 23 Ramadhan.
Kehadiran tak dapat dipastikan kapan jatuhnya dan rumusan di atas hanya prediksi, malam Lailatul Qadar yang pasti memiliki sejumlah tanda.
Beberapa tandanya antara lain; pada malam Lailatul Qadar tidak turun hujan, panas matahari keesokan harinya tidak terlalu terik, sinarnya putih dengan langit sedikit berawan, dan perasaan kita pada waktu malam Lailatul Qadar terasa lebih tenang dan tenteram.