Hukum Profil Bandara Dhoho Kediri yang Gelar Penerbangan Perdana Hari Ini, Dibangun Tanpa...

Profil Bandara Dhoho Kediri yang Gelar Penerbangan Perdana Hari Ini, Dibangun Tanpa APBN Melalui Skema KPBU Capai Rp 13 Triliun

107
0

IndonesiaDiscover.com – Bandara Dhoho Kediri, secara resmi akan menggelar penerbangan perdana menggunakan maskapai Citilink, pada hari ini, Jumat (5/4). Kegiatan tersebut menandai dimulainya pengoperasian bandara tersebut, meski belum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau pejabat terkait di pemerintahan pusat.

Usai sukses melakukan penerbangan perdana, Bandara yang memiliki kode International Air Transport Association (IATA), DHX akan membuka penerbangan rutin seminggu dua kali, setiap Selasa dan Sabtu dengan rute Kediri (DHX)-Jakarta (CGK) PP.

Profil Bandara Dhoho

Baca Juga: Penuhi Dua Izin Operasi, Starlink Milik Elon Musk Akan Uji Coba di IKN

Pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri dilakukan tanpa menggunakan dana Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018.

Secara total, bandara ini dibangun murni menggunakan uang milik swasta dengan menelan biaya sebesar Rp 13 triliun. “Jadi budget (pembangunan) yang kita persiapkan adalah Rp 13 triliun,” kata Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, anggaran pembangunan Bandara Dhoho ini membengkak dari sebelumnya Rp 10 triliun, kemudian pada Maret 2023 ditambah Rp 3 triliun menjadi Rp 13 triliun.

Bandara ini memiliki panjang runway atau landas pacu berukuran 3.300 x 60 meter, apron commercial berukuran 548 x 141 meter, apron VIP berukuran 221 x 97 meter, 4 taxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.

Pada sisi darat, bandara ini akan memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Selain itu, Bandara Internasional Dhoho Kediri di Jawa Timur, mampu menampung dan didarati oleh pesawat berbadan raksasa, yakni Boeing 777.

Selain itu, kehadiran bandara ini diharapkan dapat melancarkan konektivitas antar wilayah khususnya di Jawa Timur bagian selatan, serta mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru, pariwisata, dan perdagangan. Selain itu, bandara ini juga diharapkan dapat melayani penerbangan haji dan umroh.

Ketika Bandara Dhoho Kediri selesai dibangun, pemerintah merencanakan untuk membuka penerbangan umrah, sehingga beberapa wilayah di Jawa Timur tidak perlu pergi jauh ke Surabaya dan Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini