IndonesiaDiscover.com – Kehadiran smelter milik PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik diyakini akan menciptakan efek berganda (Multiplier Effect) yang dapat meningkatkan ekonomi Jawa Timur.
Selain potensinya untuk menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi, keberadaan kawasan industri ini juga dianggap akan menciptakan lapangan kerja baru.
Dikutip dari Radar Surabaya (JawaPos Grup) Sabtu (24/2), Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, optimis bahwa pembangunan smelter ini akan memberikan dorongan positif terhadap ekonomi Jatim.
Dia menyatakan bahwa hingga saat ini, pembangunan smelter tersebut telah menyerap sekitar 30 ribu pekerja, dengan mayoritas berasal dari Indonesia, dan sekitar 60 persennya dari Jawa Timur.
“Dari sisi lapangan pekerjaan, tenaga kerja pembangunan smelter secara kumulatif telah menyerap sekitar 30 ribu orang,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (23/2).
Pabrik smelter ini merupakan proyek kedua yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia setelah yang pertama pada tahun 1996 yang dikelola oleh PT Smelting.
Baca Juga: 220 Balai RW Di Surabaya Digunakan Untuk Sinau Dan Ngaji Bareng, Simak Link Jadwal dan Lokasinya!
Pembangunannya diharapkan selesai pada pertengahan 2024 dan diharapkan sudah beroperasi sebelum akhir tahun tersebut.
Pabrik smelter ini, yang memiliki desain Single Line terbesar di dunia, diharapkan dapat memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton serta menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton per tahun.
Baca Juga: Woonbin RIIZE, Cha Eun Woo Astro Hingga Taeyeon Girl’s Generation Duduki Peringkat TeratasReputasi Idol Bulan Februari
Dalam hal pasokan air untuk pabrik smelter, direncanakan akan dipenuhi oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gresik dengan kapasitas 150 liter per detik.
Dari segi dampak terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pembangunan smelter ini telah memberikan dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi sejak dimulainya pembangunan.