IndonesiaDiscover, Indonesia – Penyerang Inter Milan, Marcus Thuram mengungkapkan bahwa Karim Benzema menginspirasi permainannya saat ini. Dia ingin setidaknya berada di level yang sama dengan legenda Real Madrid itu.
Thuram menghabiskan sepanjang kariernya bermain sebagai winger. Namun baru musim lalu bersama Borussia Moenchengladbach, dia bermain sebagai pemain nomor 9, dan puncaknya ada di musim ini, dimana Thuram sudah mencatatkan 11 gol dan 11 assist di semua kompetisi sebagai pemain nomor 9.
Ini membuat publik Prancis tersenyum karena dengan sudah pensiunnya Karim Benzema dari Les Bleus dan semakin menuanya Olivier Giroud, Thuram diyakini akan menjadi penyerang utama timnas Prancis selanjutnya. Thuram mengakui bahwa dirinya awalnya tidak suka bermain sebagai penyerang tengah.
“Saat saya masih kecil, semua orang mengatakan kepada saya bahwa suatu hari, saya akan menjadi pemain nomor 9, tapi saya tidak terlalu menyukainya. Saya ingin berada di sayap, menggiring bola, membawa bola,” kata Thuram seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Tahun lalu di awal musim saya bertengkar dengan ayah saya, kami berbicara satu sama lain, dan saya memilih untuk bermain sebagai penyerang tengah. Saya sangat menyukai Benzema, dia pastinya merupakan inspirasi. Dan suatu hari nanti saya ingin mencapai levelnya, saya akan mencobanya.”
Marcus Thuram: Saya Belajar Banyak di Italia
Ini adalah musim pertama Thuram di Italia, dan langsung tampil luar biasa bersama Inter. Bahkan ini bisa jadi musim terbaik dalam kariernya sejauh ini.
“Di sini, di Italia, saya telah belajar banyak dan saya berharap dapat belajar lebih banyak lagi. Saya bisa berkembang di mana saja, dalam menggiring bola, berlari, bertahan, dan menembak. Saya sering berhenti setelah latihan untuk melakukan latihan ekstra, di lapangan dan menonton video,” ujar pemain berusia 26 tahun itu.
“Saya telah meningkat pesat dalam penempatan posisi tanpa bola, karena di sini, di Italia, Anda banyak bekerja secara taktis dan Anda belajar bahwa suatu gerakan dapat membantu rekan satu tim. Saya menjadi sedikit lebih agresif di area penalti dan mencoba menyerang gawang dengan cara yang berbeda.”