IndonesiaDiscover.com – Dalam debat Capres – Cawapres ke empat yang diselenggarakan pada Minggu (21/1), Gibran sempat melontarkan satu istilah yakni ‘Greenflation’.
Istilah yang dilontarkan oleh Cawapres no urut dua ini sempat membingungkan lawan debatnya yakni Mahfud MD.
Tidak hanya lawan debatnya, netizen yang melihat acara debat kemarin juga banyak yang tidak mengerti makna dari istilah tersebut.
Baca Juga: Usai Doorstop Gibran Pascadebat Cawapres, Dompet Wartawan Raib
Berdasarkan dari Eurosystem European Central Bank, istilah ‘greenflation’ merupakan gabungan dari kata ‘green’ dan ‘inflation’ yang disingkat.
Greenflation memiliki arti inflasi hijau, yang dalam hal ini merupakan salah satu dari tiga era baru inflasi energi.
Era baru inflasi energi sendiri terdiri dari tiga macam inflasi yakni inflasi iklim, inflasi fosil, dan yang terakhir inflasi hijau.
Baca Juga: Pesan Gibran Lewat Pin ‘One Piece’ dan Logo Klan Uzumaki
Dalam Bahasa Inggris, istilah tersebut biasa disebut dengan ‘climateflation’, ‘fossilflation’, dan ‘greenflation’. Yang dalam hal ini pertama kali disampaikan oleh Isabel Schnabel.
Dalam pidatonya tentang panel kebijakan moneter dan perubahan iklim, Isabel menyebutkan tentang perang antara Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi era baru inflasi energi.
Pengaruh dari perang tersebut berdampak pada harga komoditas yang mengalami inflasi tertinggi di berbagai negara.
Baca Juga: Pakar Mikro Espresi Sebut Mahfud MD Sedikit Kehilangan Kendali dan Kekesalannya Memuncak Karena Sikap Gibran di Debat Cawapres
Dan tiga era baru inflasi energi yakni greenflation, climateflation dan fosilflation merupakan dampak besar yang dihadapi oleh berbagai negara.
Menurut Isabel, greenflation atau inflasi hijau yang dimaksud adalah inflasi akibat teknologi ramah lingkungan yang memerlukan banyak logam dan mineral.