IndonesiaDiscover.com-Andre Taulany punya cara unik dalam menanggapi somasi yang dilayangkan Ndank Surahman selaku pencipta lagu Mungkinkah dan kemudian melarangnya untuk membawakan lagu tersebut.
Melalui sebuah video diunggah di Instagram, Andre Taulany terlihat seperti memainkan alat musik piano namun keyboard dalam posisi ditutup. Andre menggunakan lagu Mungkinkah dari Stinky saat melakukan aksinya tersebut.
Disela-sela berakting seolah-olah sedang memainkan piano, Andre Taulany melakukan gerakan dengan menyatukan kedua telapak tangannya seolah meminta maaf.
Apa yang dilakukan Andre Taulany tersebut diyakini netizen sebagai sindiran setelah disomasi oleh sahabatnya, Ndank Surahman.
“Pak Haji memang selalu halus dalam menyindir,” komentar salah satu netizen.
“Kukira cuma @agnezmo aja yang dilarang untuk menyanyikan lagu-lagu dia yang dulu sama yang onoh. Kondre juga,” komentar yang lainnya.
Ada warganet yang meminta Andre Taulany untuk menjalin komunikasi dengan Ndank dan memberikan royalti lagu Mungkinkah setiap kali manggung dan membawakannya.
“Waktu ngebawa atau nyanyikan lagu ini saat show, bagi-bagi lah sedikit untuk pengarang lagunya, mungkin saat ini dia dalam keadaan susah ekonomi,” komentar salah satu warganet.
“Bagi bagilah rezeki ke penciptanya. Pak Haji mah sudah tajir sudah banyak job. Tinggal diomongin bersama juga beres. Sekali manggung atau nyanyi kasih berapa juta gitu ke penciptanya. Apalah artinya selain jalin silaturami. Pinjam 100,” komentar yang lainnya.
Sementara itu, Ndank Surahman selaku pencipta lagu Mungkinkah mengungkapkan alasan kenapa akhirnya melayangkan somasi terhadap Andre Taulany.
Dia mengaku sudah sempat menghubungi Andre untuk tujuan melakukan direct lisense atas lagu ciptaannya. Namun sayangnya Andre Taulany tidak pernah memberikan respons sama sekali.
“Teman-teman tahu dari dulu Andre selalu membawakan lagu Mungkinkah. Saya sebenarnya tidak mau mempermasalahkan ini, tapi beberapa teman musisi mendorong saya untuk berani melarang karena disitu ada hak saya selaku pemilik lagu,” katanya di bilangan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (2/1). (*)