Ekonomi & Bisnis Indonesia Dorong AS Selesaikan IPEF pada 2023 

Indonesia Dorong AS Selesaikan IPEF pada 2023 

10
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Deputi United Stated Trade of Representative (USTR) Duta Besar Amerika Serikat (AS) Sarah Bianchi membahas target penyelesaian kerangka kerja ekonomi Indo-Pacific atau Indo-Pacific  Economic Framework (IPEF). 

Secara khusus, pihak AS menyatakan target penyelesaian IPEF pada 2023. 

“Dalam pertemuan, Duta Besar Bianchi menyatakan target AS agar IPEF dapat selesai pada tahun ini. Indonesia kembali menyuarakan perlunya komitmen akses pasar, salah satunya terkait bahan mineral kritis (critical minerals) agar ada manfaat nyata yang didapatkan,” terang Wamendag Jerry yang dikutip melalui siaran persnya pada Selasa (18/7/2023). 

Wamendag Jerry menambahkan, Indonesia mengajak investor AS menanamkan investasinya dalam proyek transisi energi. Hal ini untuk mewujudkan ekonomi hijau dan hilirisasi dalam bidang ekstraksi bahan mineral kritis dan bahan baku lain yang dibutuhkan dalam sektor energi bersih, misalnya sebagai komponen baterai untuk kendaraan listrik. 

IPEF yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Jepang merupakan pernyataan di tingkat politis untuk mengatasi berbagai tantangan global untuk meningkatkan kerja sama ekonomi AS di kawasan Indo Pasifik, melalui 4 pilar, yaitu perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, serta ekonomi berkeadilan. 

Sebanyak 14 negara bergabung dalam IPEF, yaitu AS, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Fiji. Negara mitra dapat memilih untuk ikut di salah satu pilar (parsial) atau seluruh pilar. Indonesia menyatakan bergabung di keseluruhan pilar. 

Putaran ke-4 perundingan IPEF telah selesai digelar pada 9-5 juli 2023 di Busan, Korea Selatan. Adapun putaran ke-5 diagendakan pada September 2023 mendatang di Thailand. 

“Terkait dengan pembahasan perundingan, Indonesia juga meminta fleksibilitas dari pihak AS untuk ketentuan-ketentuan baru bagi negara anggota yang cukup sensitif untuk kebijakan nasional,” ujar Wamendag Jerry.  

Sementara itu, Duta Besar Bianchi menyampaikan, berdasarkan hasil Pertemuan Tingkat Menteri IPEF di Detroit, AS bulan Mei lalu, isu bahan mineral kritis akan dibahas dalam pilar perdagangan. AS akan mengeksplorasi pengembangan pembahasan di Pilar 1. AS juga meminta adanya komitmen yang tinggi bagi negara anggota untuk menerapkan standar lingkungan dan ketenagakerjaan. 

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, AS adalah negara tujuan ekspor ke-2 dan asal impor ke-6 bagi Indonesia pada 2022. Neraca perdagangan kedua negara membukukan surplus bagi Indonesia USD16,6 miliar. 

Ekspor Indonesia ke AS pada 2022 tercatat USD28,2 miliar dan didominasi minyak sawit, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, ban, dan krustasea. Impor Indonesia dari AS pada 2022 tercatat USD11,6 miliar dan didominasi kedelai, residu pati, susu dan krim, kapas, dan tepung. 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), AS adalah sumber ke-6 foreign direct investment (FDI) Indonesia pada 2022. Investasi AS di Indonesia pada 2018-2022 tercatat USD8,52 miliar yang mencakup 4.691 proyek. 

Foto: Humas Kemendag

Tinggalkan Balasan